Minggu Keempat
06-02-2015
Target : Mempraktikan lighting yang seharusnya dilakukan pada tanggal 5 febuari untuk scene 1, 2 dan 3 di kelas sekaligus berkoordinasi dengan stage manager.
Goal : Telah mempraktikan lighting dengan menggunakan peralatan sederhana (senter, flash handphone, dan plastik mika berwarna) agar mendapatkan suasana yang sesuai dengan scene yang diperagakan. Dalam hal ini, sudah ada koordinasi dengan stage manager untuk mengontrol lighting.
Problem : Kesulitan mengatur pencahayaan dengan alat senter atau handphone sehingga Efek suasana yang ingin didapatkan kurang maksimal. Disamping itu, koordinasi
dari stage manager dan lighting crew belum maksimal karena kurangnya latihan.
07-02-2015
Target : Mengunjungi DTH untuk melihat penggunaan lighting secara langsung sehingga mulai memahami cara penggunaan mixer dan alat lighting lainnya.
Goal : Telah melihat penggunaan lighting secara langsung yang dilakukan oleh lighting Crew seperti mixer dan follow spot. Disamping itu, saya juga mendapatkan
Informasi tentang teknik penggunaan lighting dari pihak terkait yaitu pak Dadang selaku lighting crew DTH sekaligus berdiskusi tentang teknik penggunaan lighting yang sesuai untuk script tim Romance Fantasy ABC agar desain lighting menjadi lebih maksimal pada pelaksanaannya.
Problem : Pada saat mengunjungi DTH, lighting crew belum memiliki kesempatan untuk Mencoba mixer ataupun peralatan lighting yang ada di lokasi, sehingga ilmu yang dipahami hanya sebatas pengetahuan yang dijelaskan secara lisan oleh pak Dadang.
09-02-2015
Target : Merevisi desain lighting pada script sesuai dengan kesepakatan director dan stage manager pada script 1-4.
Goal : Telah merevisi desain lighting pada script sesuai dengan kesepakatan director dan stage manager, disini lighting crew berdiskusi dengan director dan stage manager tentang penetapan lighting pada script 1-4.6
Scene
|
Jenis Lampu dan Peralatan
|
Desain Sebelumnya
|
Desain Setelah Revisi
|
Pertama
|
1 ,front & back light biru, 1 lampu Halogen, smoke machine, uv, dan fog machine.
|
A. Untuk Scene pertama pada bagian silhoutte, digunakan lampu led di bagian leveling untuk memberikan efek silhoutte yang divisualkan pada kertas atau kain.
Setelah itu blackout.
B. Saat roh masuk, digunakan side light warna biru, dan fog machine. Kemudian saat nenek naik ke atas leveling, nenek disorot dengan follow spot dan smoke machine dari bagian belakang.
Blackout
(Seluruh panggung)
|
A.Scene silhoutte menggunakan lampu halogen untuk lebih memberikan efek shadow.
Blackout
B. Disamping itu, agar tidak terlalu banyak penggunaan follow spot, follow spot untuk menyorot tokoh nenek tidak digunakan, namun diganti dengan zoom light.
Blackout
|
kedua
|
2 followspot, 1 zoom light, front dan back light biru
|
A. Menggunakan follow spot untuk tokoh pemuda sejak pemuda turun dari tangga penonton kemudian perlahan follow spot (Follow spot berwarna biru) meredup dan off setelah pemuda naik keatas panggung. Setelah itu lights ondengan warna biru untuk memperlihatkan gubuk nenek. Disamping itu ditambah efek asap yang semakin menebal saat tokoh nenek muncul.
B. Untuk bagian koreo antara pemuda dan roh digunakan strobo dan front light, side light warna merah. Strobo juga digunakan pada saat putri dirasuki roh untuk mendapat efek mistis. Untuk memfokuskan adegan Anjani digunakan zoom light dibagian tengah panggung.
(Seluruh panggung)
|
A. Tetap menggunakan followspot warna biru saat pemuda turun dari tangga penonton. Untuk efek asap tetap sama (smoke machine dari samping dan belakang).
B. Pada adegan pemuda dan roh tetap menggunakan strobo namun lampu merah dihilangkan. Pada bagian ini, digunakan par led bagian front dan back dengan warna ungu agar kesan mistis didapat dan warna panggung tidak monoton, setelah itu light warna biru on kembali dan off saat Anjani akan dirasuki oleh roh. Pada adegan Anjani yang kerasukan, tidak menggunakan zoom light, namun menggunakan lampu warna merah dan strobo.
|
Ketiga
|
front light warna merah
|
Digunakan side light orange untuk koreo pergantian hari (30 detik) kemudian perlahan front light warna merah menyala. Digunakan juga follow spot untuk menyorot Anjani dan Nenek.
Blackout
(Panggung A)
|
Pada scene ini diberikan front light awal warna amber sesaat, kemudian warna amber (orange fade out) digantikan warna merah (fade in) di area 5 (ada pada gambar tanggal 11 febuari ) saat mayat dibawa dihadapan Anjani.
Blackout
|
Keempat
| Front dan back light warna pink, zoom light, wash ligtht |
Menggunakan front light dan side light warna pink dan moving light pada bagian koreo setelah itu 2 moving light fokus pada Anjani dan Arta saat dialog terakhir pada scene empat
(Panggung B)
|
Tidak menggunakan moving light pada scene ini tapi menggunakan front light dan back light warna merah muda untuk penyesuasanaan scene ini, ditambah dengan wash light netral yang intensitasnya tidak begitu besar untuk menyinari wajah para pemain. Untuk adegan terakhir di scene ini Arta dan Anjani di sorot oleh zoom light.
|
Problem : Lighting crew menyadari bahwa kemampuan tentang lighting belum banyak, karna itu hasil revisi hanyalah sebatas pengetahuan yang ada dan belum sempurna. Namun hasil revisi desain ini lebih baik daripada sebelumnya.
10-02-2015
Target : Mendesain lighting pada setiap adegan di scene lima, enam dan tujuh secara garis besar agar seluruh script bisa dikonsultasikan oleh pihak yang mengetahui teknik lighting yaitu pak Benjon dan Pak Dadang selaku lighting crew di DTH.
Goal : Telah mendesain lighting untuk scene lima, enam dan tujuh. Hasilnya seperti berikut
Scene
|
Jenis Lampu dan Peralatan
|
Keterangan Desain
|
Kelima
|
Front light warna amber dan merah
|
Lighting yang digunakan adalah front light bagian 5 warna amber dan merah. Digunakan warna amber (orange) karena di scene ini dialog tidak menegangkan, sedangkan warna merah agar tidak meninggalkan penyesuasanaan pada masa kini di area 5.
(Panggung A)
|
Keenam
|
Front dan back light light warna merah muda/pink
|
Kembali menggunakan front & back light warna merah muda/pink untuk mengondisikan suasana flashback sekaligus memberi identitas pada penonton bahwa scene tersebut adalah flashback. Digunakan zoom light saat Anjani menangis, pada saat itu lampu front & back light meredup agar didapat kesan kesedihan yang mendalam (lampu panggung fade out, zoom light fade in)
(Panggung B)
|
Ketujuh
|
Smoke machine, 2 follow spot, top light warna netral.
|
A. Saat kembali ke setting gubuk nenek pada area 5, front & back light merah + amber kembali menyala. Kemudian ketika para roh memasuki tubuh Anjani, strobo menyala sedangkan secara perlahan lampu merah dan amber digantikan oleh warna merah yang tetap menggunakan strobo untuk memberi efek menyeramkan pada tokoh Anjani.
B. Menggunakan dua Follow spot dengan warna berbeda untuk membedakan karakter Anjani dan Mak Lampir. Direncanakan Anjani mendapat sorotan lampu warna netral dan Mak Lampir berwarna merah/ungu.
C. Pada saat Mak lampir berdialog dengan Penyihir, tokoh ini akan disorot follow spot yang akan akan berganti warna ketika Mak Lampir mengganti kepribadiannya yang ditunjukkan oleh gesture tubuh dan intonasi suaranya (warna netral untuk kepribadian sisi protagonis, warna merah/ungu untuk kepribadian antagonis Mak Lampir) sehingga didapatkan efek dua kepribadian yang bertolak belakang dari Mak Lampir.
C. Saat penyihir dan roh meninggalkan panggung, front light menyala untuk menyinari para warga.
Blackout
(Seluruh Panggung)
|
Problem : Karena pada script 5-7 belum ada latihannya, lighting crew belum tahu bentuk gerakan apa dan blocking seperti apa yang akan ada di panggung sehingga desain yang telah dibuat belum sepenuhnya maksimal. Lighting crew hanya mengandalkan pemahaman script yang terbatas karna belum adanya praktik adegan.
11-02-2015
Target : Membuat desain lighting dalam bentuk gambar agar lebih mudah dipahami.
Goal : Telah membuat desain lighting dalam bentuk visual digital (menggunakan word) dan membuatnya diatas kertas untuk menggambarkan desain yang lebih jelas. Hal itu dilakukan untuk bisa dikonsultasikan dengan pak Dadang yang mengetahui penempatan lighting di DTH dan agar penggambaran lighting mudah dibayangkan oleh pihak-pihak yang memerlukannya (dosen, director, dll).
Script
|
Gambar
|
Keterangan
|
Pertama
(Bagian Siluet)
|
(Kuning muda menggambarkan lampu halogen yang membuat efek siluet)
| |
Pertama
(Bagian roh-roh berdialog)
|
Lighting fade in saat roh memasuki panggung. Lampu biru disini menggunakan intensitas yang tidak terlalu besar dan tidak menerangi seluruh panggung. Kemudian fade out namun lampu tidak off.
| |
Pertama
(Bagian ketika nenek memasuki panggung)
|
Stage 5 di berikan zoom light saat nenek mulai memasuki panggung kemudian pindah ke stage 4 saat mengatakan kalimat terakhir.
| |
Kedua
|
C
|
Pada bagian ini, dua follow spot menyorot para pemuda dari tangga bagian tengah dengan warna follow spot biru untuk menyamakan dengan lampu di pannggung agar terkesan para pemuda yang tersesat dihutan.
|
kedua
|
Pada gambar diatas, follow spot tetap ada sampai didepan panggung.
| |
kedua
|
Saat para pemuda naik keatas panggung, follow spot fade out lalu off.
| |
Kedua
|
Pada gambar ini menunjukkan efek mistis dengan lampu yang kedap-kedip menggunakan strobo par led ketika pemuda dibunuh oleh nenek dan para roh.
| |
Kedua
|
Lampu biru seluruh panggung dengan intensitas yang agak rendah setelah aksi roh dan nenek yang membunuh pemuda sampai ketika Anjani dirasuki roh.
| |
Kedua
|
Pada bagian ini lampu diare 5 dan 1 berubah menjadi merah dan mendapat efek strobo karna Anjani yang kerasukan roh dan memakan jantung manusia.
| |
Kedua
|
Kemudian lampu merah fade out, digantikan dengan lampu biru ketika nenek memanggil Anjani.
|
Problem : Keterbatasan dalam menyampaikan hasil desain yang berbentuk gambar mungkin akan membuat orang bingung jika tidak dijelaskan. Sayangnya, disini belum ada durasi adegan untuk setiap gambar dan tidak semua desain disampaikan melalui aplikasi digital ini, sebagian ada dalam bentuk kertas.
12-02-2015
Target : Berdiskusi dengan Pak Danang selaku koordinatir lighting DTH tentang kepastian desain lighting dan ikut mengatur blocking.
Goal : Telah berdiskusi tentang lighting yang tepat menurut pandangan pak Danang sehingga didapatkan kepastian tentang lighting yang akan digunakan. Seperti jenis lampu apa yang lebih baik dipakai pada script yang sudah dibuat agar nantinya hasil desain minggu ini bisa langsung dilaporkan kepada dosen. Dan telah mengatur blocking pada sebagian scene.
Problem : Tadinya kami mau mengecek lighting yang ada dipanggung agar dapat mengetahui cahaya dari mana saja yang akan keluar pada hasil desain. Tetapi, karena panggung sedang dipakai untuk latihan teater dari pihak luar, maka hasil diskusi kami agak terbatas namun cukup untuk memastikan lighting yang akan digunakan nantinya.
0 komentar:
Post a Comment